Sebanyak 5 ponsel milik keluarga Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat di Jambi diduga telah diretas. Ini disampaikan oleh Rohani Simanjuntak, Bibi dari Brigadir Yosua
Ia mengatakan peretasan ini terjadi berangsur. Pertama kali terjadi pada pukul sekitar 05.00 WIB. Aplikasi Whatsapp dan Facebook untuk berkomunikasi tidak bisa dibuka.
Selanjutnya, ini terjadi pada handphone milik kakak dan adiknya Brigadir Yosua. Totalnya ada 5 ponsel yang diretas dalam satu hari ini.
Siapakah yang terlibat dalam peretasan tersebut
Sebenarnya peretasan ini dilakukan untuk memonitor dan mengendalikan pemberitaan dari dan kepada keluarga atau relasi korban, Sambo ingin berita meninggalnya Brigadir Yosua tidak disebarluaskan melalui telfon atau Whatsapp Group Keluarga
Aksi seperti ini hanya dimiliki oleh mereka yang mempunyai fasilitas khusus, dan fasilitas itu dimiliki Polri
Peretasan ini diduga kuat dilakukan oleh Kombes. Pol. Eko Hadi Santoso, S.I.K, Kabagmon Robinopsnal Bareskrim Polri
Namun mereka lupa, seberapa kuat mereka menahan laju informasi tak akan sanggup menahan gencarnya Sosial Media di semua lini ikut menyebarkan berita ini
Kemudian tumbangnya akun akun vocal yang menyuaraka kasus ini juga menjadi target Cybercrime Polri, dengan cara ditumbangkan hingga suspend termasuk akun Twitter dan Instagram milik Opposite6890
Tim yang melakukan aksi tersebut dikenal sebagai "SWEEPER". Sweeper ini tidak saja menghapus akun akun target, tapi juga menghapus bukti bukti digital jika diperlukan misalnya CCTV dll