Ketidak jujuran Polri dalam megungkap Kasus Tewasnya Brigadir menimbulkan prediksi dan banyak dugaan dugaan liar
Versi Polri sendiri menjelaskan, tewasnya Brigadir Yosua karena baku tembak antara Bharada Eliezer yang mendengar "jeritan" Putri Candrawathi namun mendapat respon tembakan dari Brigadir Yosua
Versi publik ada yang mengatakan bahwa Brigadir Yosua dibantai dan disiksa sebelum sampai Jakarta, dalam perjalanan dari Magelang.
Apapun versi yang ada, pastinya Jenazah Brigadir Yosua ada di Rumah Sambo di Duren Tiga.
Pertanyaannya : Bagaimana Jenazah Brigadir Yosua bisa sampai ke RS. Polri, siapa yang membawa Jenazah Brigadir Yosua. Mengingat tidak ada Tim Inafis dan Ahli Forensik yang datang ke Rumah Ferdy Sambo. Apalagi Ambulance yang secara prosedur akan menyalakan Sirene Ambulance
Tidak ada warga yang melihat atau menyaksikan hadirnya Tim Inafis dan Ahli Forensik apalagi Ambulance. Lalu bagaimana Jenazah Yosua bisa sampai ke RS Polri ??
Dalam keadaan panik, Kombes Budhi dan Sambo menyusun strategi bagaimana mengkondisikan Jenazah Brigadir Yosua yang ada dirumah Sambo. Jadi jangan heran jika kasus tewasnya Brigadir ini baru di ungkap 3 hari setelah kejadian
Mengapa tidak ada Ahli Forensik dan Ambulance yang datang saat kejadian ? Karena memang semua itu sudah direncanakan Kombes Budhi dan Sambo
Sebelum Jenazah Brigadir Yosua sampai di Instalasi Kedokteran Forensik RS Polri, Sambo menghubungi Kapusdokes Polri bersama Kapolres Jakarta Selatan yang saat itu masih berada di Rumah Sambo untuk mengkondisikan Jenazah Brigadir Yosua
Bahkan Dokter Forensik yang terlibat dalam mengotopsi Jenazah Brigadir Yosua, diduga kuat juga ikut terlibat dalam "MENGKONDISIKAN" Jenazah Brigadir Yosua
Secara Profesi mereka harusnya bisa mengakui, bahwa tewasnya Brigadir Yosua bukan semata mata karena tembakan. Mereka bisa melihat luka luka pada tubuh Brigadir Yosua, dan mereka juga harusnya bertanya untuk membuat laporan penyebab jenazah yang di otopsinya tewas.
Semua sudah dikondisikan Sambo dengan bantuan Kapolre Jakarta Selatan Kombes Budhi, tidak tangung tanggung dana yang dukucurkan dalam mata uang Dollar ini hampir setara 10M
Pengkondisian Jenazah Brigadir Yosua di RS Polri dikatakan bisa berhasil, karena hanya mereka mereka terlibat yang tahu. Dan Pengkondisian tersebut berlanjut hingga ke Rumah Keluarga Brigadir Yosua
Keluarga Yosua menolak menandatangani Surat Serah Terima Jenazah jika belum diperbolehkan membuka dan melihat jasad anaknya Brigadir Yosua. Akhirnya Petugas memberikan izin Keluarga Brigadir Yosua untuk membuka Peti Jenazah
Dan ketika memeriksa Jasad Brigadir Yosua, Keluarganya sangat terkejut karena menemukan luka luka yang tidak biasa. Maka Pengkondisian Jenazah Brigadir Yosua GAGAL TOTAL !!